Jumat

Jumat

A Poem by Yoga Pramartha
"

Hampir setiap hari Jumat aku pulang kampung dari Singaraja. Di setiap perjalananku, aku mendapatkan kesempatan untuk berpikir mengenai banyak hal. Kesempatan untuk menikmati pepohonan di Bukit Gitgit.

"
Ku pakaikan sepasang sepatuku
Ku tutupi telingaku dengan earphone
Ku pakai jaket kulit pemberian ayahku
dan ransel dan helm hitam ku tutup pintuku
Ku kunci rapat pintu kamar kosku
Ku nyalakan mesin motor, ku berangkat
Menuju Tugu Tiga, tempat teman-temanku menunggu
Kami beranjak pergi, meninggalkan kota ini
Menuju kampung meninggalkan perantauan
Seperti hari Jumat lainnya
Tak sedikitpun kabut menghalangi pandanganku
Di sepanjang Bukit Gitgit yang penuh liku
Terpanjatkan mataku oleh dedaunan
di kanan kiriku yang penuh pohon rindang
Jangan kau tebang, jangan kau bakar hari jumatku
Jangan kau tebang, jangan kau bakar jalanku menuju kampungku
Tak terhalang lampu merah aku sampai
Di Danau Buyan, di Danau Bratan aku berhenti
Menghela nafas panjang memandangi bukit jauh
Menikmati sunset dibalik bukit itu
Sebelum ku melanjutkan perjalanan
Masih kudengar lagu dari ujung earphoneku
Setia menemani sisa perjalananku
Tak terasa ku sampai di depan rumahku
Namun ku merasa rindu akan sesuatu
Perjalanan pulang kampung hari jumat
Perlajanan balik dari Singaraja
Jaga dirimu, teman-temanku
Jaga dirimu, kampus seribu jendela
Jaga dirimu, teman-temanku
Jaga dirimu, Singaraja

© 2016 Yoga Pramartha


My Review

Would you like to review this Poem?
Login | Register




Share This
Email
Facebook
Twitter
Request Read Request
Add to Library My Library
Subscribe Subscribe


Stats

200 Views
Added on February 17, 2016
Last Updated on February 18, 2016

Author

Yoga Pramartha
Yoga Pramartha

Tabanan, Bali, Indonesia



About
I recall the day when I sit down alone on the bench underneath an oak tree. That was when I realized that I am an introvert, nature is the only true friend of mine. I see no sillhouette over the sun t.. more..

Writing
Alive Alive

A Poem by Yoga Pramartha