In Pieces : Episode Purple' PAGE 2 - So the trick is to not to get involved , eh?

In Pieces : Episode Purple' PAGE 2 - So the trick is to not to get involved , eh?

A Chapter by Avi

Story Song :

 https://www.youtube.com/watch?v=SwcZR_9bO3Y - In Pieces (Linkin Park)

[][][][][][][][][][][[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]][][][][][]]

~ PAGE 2

                    So the trick is to

                       not to get involved, eh?

              

               "       "        "          "        "         "


Jika memang benar perempuan ini adalah teman masa kecil saya waktu dulu ... berarti seharusnya saya merasakan adanya sedikit tegangan atau cuplikan kecil dari memori saya sewaktu kecil. Saya tidak menyangka bahwa amnesia ini memang sesuatu yang benar-benar utama. Saya kira walaupun saya memiliki amnesia , saya masih bisa mengingat detail-detail ataupun memori-memori saya sewaktu saya masih kecil. Akan tetapi di realitas tidak semudah itu. Setidaknya sekecil informasi apapun yang saya miliki zaman dulu saya bisa mengingatnya. Sepertinya saya terlalu meremehkan amnesia ini.

Disinilah saya sedang menikmati sejuknya udara dan hembusan angin yang lembut di bawah pohon ungu ini. Lalu perempuan ini tiba-tiba muncul dihadapan saya dengan keberadaannya yang membawakan sejuta misteri. Air mata mengalir menyusuri pipihnya sesaat dia melihat saya. Sekarang saya menjadi lebih yakin bahwa dia adalah teman masa kecil saya waktu dulu. Dilihat dari ekspresinya , sampai-sampai dia menangis menunjukkan bahwa hubungan kita waktu dulu sangat dekat. Sial , seandainya saya bisa mengingat. Atau jangan-jangan kita adalah sebuah pasangan? Apakah itu sebenarnya? Tidak-tidak ... tidak mungkin karena jika memang benar saya memiliki pasangan sewaktu saya masih kecil , Fiala atau Bibi seharusnya memberitahu saya tentang hal itu , tidak mungkin mereka sekejam itu untuk tidak mengingatkan saya jika saya memiliki seorang kekasih setidaknya memperkenalkan lagi saya dengannya ,walaupun saya memiliki amnesia dan itu akan cukup untuk tidak membuatnya sedih.

Di tempat "rahasia" ini dengan tingkat keberadaannya yang hanya diketahui oleh saya atau mungkin tidak. Di tempat yang damai ini , saya berada disituasi yang membingungkan. Apa yang harus saya lakukan disituasi ini? Apa yang harus saya bicarakan? Apakah saya harus melakukan sebuah percakapan? Atau apakah saya harus melakukan sebuah gesture untuk menenangkan dirinya? Akan tetapi , apa yang paling tepat untuk menstabilkan situasi ini? ... Mungkin saya harus membuka sebuah percakapan. Saya berpikir untuk mencari sebuah topik ataupun material untuk kita melakukan percakapan. Akan tetapi , apa topik yang tepat untuk dibicarakan dalam situasi seperti ini? ... Oh ya ! mungkin seharusnya saya membicarakan tentang si PTGTYMSAT itu. Ya betul , meskipun mungkin dia tidak tahu tentang itu setidaknya saya masih dapat menjelaskan "asal-usul" si PTGTYMSAT itu dan berada dalam proses percakapan dengannya dan akhirnya dapat menenangkan dirinya. Baiklah , kalau begitu saya akan mulai membuka mulut saya dan berkata sesuatu. Sesaat saya membuka mulut saya dan mulai mengeluarkan satu-- dua huruf sebelum saya menyelesaikan satu kata itu. Munculah .... si PTGTYMSAT.       

...  ... Dia muncul dibalik semak-semak yang berada di dekat kita itu. Dan seperti biasa-- tidak-tidak , bukan seperti biasa ... mungkin itu sudah menjadi hal yang umum karena sampai sekarang dia masih tidak mengenakan apa-apa. Perutnya yang gendut keluar seperti jeli dan semua lemak-lemaknya yang bertabur-taburan , saya masih heran bagaimana dia masih bisa lolos dikejar oleh para petani-petani itu. Dan dia masih memiliki ayam yang dia pegang selama ini. Sebenarnya apa yang dia inginkan dari ayam itu? Apakah dia akan membunuhnya lalu memasaknya menjadi daging ayam goreng? Dan juga ... apakah dia bahkan sudah mandi dari saat saya bertemu dengannya?

Dia terlihat sangat kecapaian, saya bahkan bisa mendengar tarikan nafasnya yang sangat berat dan kencang. Keringat bercucuran, dan wajahnya terlihat seperti orang yang hampir pingsan. Apakah selama ini dia dikejar? Sungguh sesuatu yang bodoh.

"Oh , Bob".

Hm? Apakah perempuan itu baru saja memanggil nama asli si PTGTYMSAT ? Tunggu sebentar ... jangan bilang bahwa mereka saling mengenal.

"Akhirnya saya menemukanmu , nyonya", jawab si PTGTYMSAT dengan penuh kecapaian.

Dia baru saja memanggilnya "nyonya" , apakah dia dari keluarga orang kaya? Tunggu sebentar , pada pertama kali bagaimana dia bisa berada disituasi seperti itu?! Tidak ingin diabaikan , saya pun bertanya ,"A- apakah kalian saling mengenal?".
 
"Ya", jawab perempuan itu lalu menambahkan ,"Pria ini adalah butler saya alias penjaga saya atau bisa kau bilang sebagai "bodyguard" atau seperti itu".

Perempuan ini dapat menambahkan kalimatnya dengan kata-kata yang tidak seharusnya wajib untuk dimasukkan kedalam kalimat yang dia katakan itu yang sesungguhnya membuat saya sedikit surprised . Tapi ... apakah orang itu benar-benar seorang bodyguard ? Tidak bermaksud "Racist" atau "jahat" , akan tetapi seorang bodyguard seharusnya memiliki tubuh yang berotot atau kuat , akan tetapi orang ini tidak memiliki apa-apa hanya lempengan daging yang terlalu malas dan berlemak. Ah saya seharusnya tidak boleh meremehkan. Seperti apa yang dikatakan , don't judge a book by its cover. Yap ... mungkin orang itu memiliki sejenis teknik ilmu dalam seni bela diri seperti kung fu , judo ataupun karate.

"Tapi ... mengapa dia tidak mengenakan apa-apa?", tanya saya kepada perempuan itu.
"Sa....saya ingin menjelaskan situasi saya kepada mereka akan tetapi mereka tidak ingin mendengar apa yang saya ingin omongkan", jawab si PTGTYMSAT.

Mungkin lebih baik saya harus berhenti memanggilnya PTGTYMSAT dan mulai memanggil nama aslinya ... Bob. Lalu ... tiba-tiba Bob terjatuh dan terpingsan. Sudah dapat ditebak bahwa dia akan terjatuh pingsan seperti ini. Kondisinya memang terlihat buruk. Kami pun mengangkat dia ke dekat pohon ungu itu untuk meneduhkannya. Memakan cukup banyak waktu dan menggunakan usaha yang cukup besar , kami akhirnya dapat memindahkan dia kedekat pohon ungu itu dan menutupi dirinya dengan dedaunan dan bunga-bunga yang ada disekitar kita.

"Mungkin lebih baik jika saya pergi ke rumah saya dulu untuk memberikannya sebuah pakaian ... meskipun saya tidak tahu apakah saya memiliki baju dan celana yang akan cukup untuknya", saya berkata kepada perempuan itu.
"Terima kasih banyak ! Maaf merepotkanmu dan membawakanmu kedalam situasi seperti ini", balasnya dengan senyuman manisnya lalu menambahkan beberapa kata lagi ,"Tidak apa-apa jika kau tidak memiliki pakaian yang akan cukup dengannya , saya akan mencarikannya sesuatu yang dapat dipakai untuk menutupi tubuhnya seperti contoh ; Kayu api unggun , daun pisang , batu air terjun , terong , atau jerami yang dipakai untuk makanan kuda".

Seperti biasa ... saya terkejut dengan tambahan katanya yang tidak seharusnya wajib untuk dipakai akan tetapi kali ini sepertinya dia terlalu berlebihan. With that said , saya pun pergi menuju rumah saya dengan meminjam sebuah sepeda umum agar tidak memakan waktu banyak karena berjalan. Dan ditengah perjalanan , secara kebetulan saya bertemu dengan Idora dan juga adik saya Fiala yang juga sedang berjalan pulang.

---
---



Hari akan mulai gelap , saya harus cepat membawakan sebuah pakaian untuk Bob. Saya tahu bahwa saya harus mulai mengayuh sepeda saya , well technically it's not mine , tapi saya tidak mengkaburkan rasa penasaran saya terhadap patung monyet yang sedang mereka pegang secara bersamaan itu. Apa-apaan?

"Mengapa kalian membawa patung itu?", tanya saya dengan penuh adrenalin.
"Mengapa kakak ngos-ngosan seperti itu?", adik saya bertanya kembali.
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan!"
"Kami juga tidak ada waktu untuk menjelaskan"
"Tapi kalian sedang tidak terburu-buru bukan? Setidaknya beritahulah saya darimana dan mengapa kalian mengangkat patung monyet itu? dan kemana kalian akan membawanya?"
"Siapa bilang kami tidak terburu-buru? Seperti yang kakak lihat , kami bahkan sangat kecapaian dan berkeringat berkat patung ini!"
"Tapi !!!"
"Tapi !!??"

Akhirnya kita ber-argumen terhadap sesuatu yang kecil. Tidak ingin membuang-buang waktu , saya pun mulai mengayuh sepeda saya dengan kencang dan langsung pergi menuju rumah.

Langit akan mulai gelap , sesaat saya sampai dirumah , saya langsung berlari menuju kamar saya dan mulai mencari sebuah pakaian yang cukup besar untuk Bob. Saya melemparkan dan mengeluarkan semua baju-baju saya dari closet dan lemari baju saya. Sudah saya duga ... semua ukuran baju saya rata-rata medium , saya hanya memiliki sedikit baju yang berukuran Large. Dilihat dari bentuk fisik tubuh Bob sepertinya dia berukuran XXL atau XXXXXXL atau mungkin SXL , saya tahu saya berpikiran jahat akan tetapi setidaknya tubuhnya terlihat besar. Tapi , tanpa saya mengetahuinya , saya menemukan sebuah baju yang berukuran XL. Aneh , sejak kapan saya memiliki baju berukuran XL? tidak peduli ... saya pun mengambil baju itu dan berlari menuju sepeda saya dan mulai mengayuh kencang.

Tidak jauh dari rumah , saya bertemu dengan mereka lagi selagi saya mengayuh sepeda saya . Kali ini saya hanya memberikan sebuah senyuman kepada mereka karena saya tidak punya waktu lagi untuk ber-argumen dengan adik saya. Saya melihat jam tangan saya dan waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Meskipun begitu , langit masih terlihat sedikit terang. Semoga saja mereka tidak meninggalkan saya karena terlalu lama. Saya memberikan seluruh tenaga saya mengayuhkan sepeda saya.

Melewati stasiun peminjaman sepeda , memasuki hutan-hutan , menuju dataran tinggi dan akhirnya sampai di bukit tempat "rahasia" saya. Sesampai disitu saya langsung menjatuhkan sepeda saya dan mulai berlari menuju pohon ungu itu. Untungnya mereka masih berada disitu, sedang duduk berteduh dibawah sejuknya pohon ungu itu. Sepertinya mereka juga terkena magic tidur dari pohon itu. Perempuan itu tertidur dengan posisi duduk bersender ke pohon itu. Dia terlihat sangat tidak berdosa. Lalu saya mulai mencari Bob. Kemana dia ? Saya tidak bisa menemukan dirinya ....

"H... hey"

Seseorang memanggil saya dari belakang? Saya berpaling lalu melihat seorang pria yang sepertinya berumur sekitar empat puluhan tahun , kurus ... mungkin tidak terlalu kurus katakan saja "normal" , dan dia tidak mengenakan apa-apa. Dia memeluk dirinya sendiri dan bergemetaran karena dinginnya udara malam sekarang. Tunggu sebentar , mengapa ada orang lain lagi yang telanjang? Kemana perginya si Bob?

"Terima kasih untuk membawakan saya sebuah baju untuk menutupi diri saya", dia berkata lagi .
"Maaf , tapi baju ini untuk seseorang yang perempuan ini kenal dan dia bernama Bob ... apakah kau melihat dia? Seorang pria tua gendut dan tidak mengenakan apa-apa seperti dirimu sekarang ini", saya membalasnya.
"Ta..tapi saya adalah Bob"
"Apa maksudmu ? Bob memiliki tubuh yang besar seperti sebuah burger yang besar".
"Apa yang kau katakan? Saya adalah Bob !".
"Hah?"

Apa yang orang ini bicarakan ? Dia menyebutkan dirinya Bob? Karena curiga dan tidak percaya saya pun menanyakan sebuah pertanyaan kepadanya.

"Kalau begitu , kemana ayam yang selalu kau bawa kemana-mana dengan telanjang hah?.

Pria itu berjalan menuju semak-semak yang ada di belakangnya itu lalu mengambil sesuatu dan itu adalah seekor ayam.

"Jadi ... kau memang benar-benar adalah-"
"Ya , saya adalah Bob , seorang butler yang menjaga nyonya saya".

Entah apakah saya salah dengar atau realitas menjadi semakin gila di dunia saya , akan tetapi mengapa dia tiba-tiba menjadi kurus!?

"Ta...tapi-", saya berkata dengan gagap karena betapa terkejutnya saya melihat sebuah transformasi yang sangat instan di depan saya ini, "mengapa kau tiba-tiba langsung menjadi kurus begini?!".
"Sebelum kau mulai bertanya ribuan pertanyaan , bagaimana kalau kau memberikan saya baju dan celana yang kau bawa itu terlebih dahulu?".

Seperti apa yang dikatakannya , saya pun menurutinya dan memberikan dia baju dan celana yang saya bawa. Sesaat dia memakai baju itu , dia complain tentang betapa besarnya baju yang saya bawa itu.

"Baju ini terlalu besar untuk saya, apakah kau tidak tahu yang namanya "ukuran" hah?.
"Katakanlah itu kepada dirimu sendiri !?"

Kami berdua duduk di bawah pohon ungu di malam hari yang langitnya dipenuhi dengan miliaran bintang-bintang yang bersinar seperti berlian emas yang terkena cahaya matahari. Perempuan itu masih tertidur dengan sangat pulas.

"Putri sangat sibuk dalam mencari tujuannya itu", kata Bob .

Pertama Nyonya ... sekarang Putri kah? Maunya apa orang ini?

"Dia tidak bisa berhenti berpikir tentang tujuannya itu , dan selalu bergerak dan bergerak demi mencapai tujuannya itu",dia melanjutkan ,"Kadang-kadang dia terpingsang karena kecapaian dan kekurangan istirahat. Dan juga ada saatnya ketika dia bahkan pernah tidak makan selama dua hari demi membuat rencana dan apa yang disebutnya "strategy" untuk mencapai tujuannya itu".

Sepertinya Putri ini memang berasal dari keluarga orang kaya. Saya pun mulai bertanya.

"Mengapa dia harus melakukan semua itu? Apakah dia tidak mempunyai orang tua?"
"Pada awalnya dia memang tidak mempunyai orang tua, atau bisa kau bilang sebagai anak yatim piatu".

Mendengar itu membuat saya sedikit terkejut.

"Akan tetapi , bukankah kalian berasal dari keluarga orang kaya?"
"Ahahaha!" , dia tertawa terbahak-bahak lalu berkata ,"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu nak?"
"Ya , dilihat dari bagaimana kau memanggilnya dan bersikap di depannya ... sudah jelas terlihat bahwa kalian berasal dari keluarga kaya".
"Haha ! tidak semua pergerakan formal disebut sebagai sebuah sikap dari keturunan orang kaya. Saya bersikap seperti itu dan memanggilnya Putri atau Nyonya karena saya berhutang nyawa kepadanya".

Berhutang nyawa? Meskipun saya penasaran akan tetapi saya tidak akan bertanya mengawa dia berhutang nyawa kepada "Putri" itu. Yang saya tahu adalah mereka berdua memiliki sebuah masa lalu atau pengalaman yang adventurous . Saya bisa membayangkan masa lalu mereka meskipun saya tahu bahwa tidak seratus persen akurat. Tapi , saya bisa tebak mereka memiliki masa-masa dimana sang "putri" menyelamatkan nyawa si "pengikut" dari sebuah ancaman atau utang atau penyerangan. Bukankah itu terlihat seperti kebalikannya? Seperti sebuah cerita yang cliche dimana seorang putri yang kastilnya diserang oleh para perampok dan seorang pria datang menyelamatkan dirinya dan kastil itu dari serangan para perampok itu dan akhirnya mereka berdua jatuh cinta. Akan tetapi , cerita mereka mungkin kebalikan dari cerita itu. Saya bisa merasakannya dan memikirkannya tanpa harus bertanya kepada dia.

"Saya berhutang nyawa kepadanya karena dia menyelamatkan kucing saya"
"hah?"

---

---

---



Baiklah , mungkin saya sudah muak tentang fantasinya atau cerita tentang pertemuannya dengan si "putri" itu yang asal-asalan . Saya pun mulai mengganti pertanyaan saya. Yaitu mengapa dia tiba-tiba bisa menjadi kurus seperti itu? Orang harus diet selama sebulan untuk mengurangi berat badannya sebanyak lima atau sepuluh kilo lebih tergantung dari betapa seringnya dia mengikuti prosedur atau instruksi per-dietan itu. Sedangkan orang ini , yang berat badannya kira-kira sekitar tiga ratus kilo lebih , hanya dalam waktu sejam berkurang tiga ratus kilo. Jika dia memiliki sebuah magic , saya masih bisa mempercayainya. Karena saya percaya akan adanya magic .

"Jika kau penasaran mengapa saya tiba-tiba menjadi kurus seperti ini karena saya berbeda dari jenismu", kata nya.
"Jenis? apa yang kau maksud dengan itu?", saya bertanya kembali.
"Kau akan mengetahuinya suatu saat. Untuk sekarang , setidaknya kau sudah mengetahui tentang cerita pertemuan saya dengan putriku!".
"Maukah saya hajar mukamu?".

Hmm.... ternyata memang benar . Keberadaan mereka membawa sebuah misteri. Ini membuat saya semakin penasaran mengenal saya adalah orang yang skeptikal. Dia berdiri lalu menggendong si "Putri" itu. Hebatnya si "Putri" masih tertidur.

"Oh ya , nama nyonya saya adalah ... Irisviel", kata dia selagi menggendong perempuan itu , lalu dia menambahkan ,"Hanya saya yang tahu tujuan dia. Dan saya tidak akan memberitahumu apa tujuannya sebelum dia memberikan ijin untuk saya memberitahunya kepadamu".
"Oh ... tidak apa-apa , hal itu tidak ada hubungannya dengan saya. Jadi jika kau atau dia tidak memberitahu saya apapun , saya tidak peduli. Hanya saja berhentilah membuat saya berada di urusan kalian".
"Haha , baiklah", balasnya dengan sedikit tawa.

Dia mulai berjalan meninggalkan tempat ini. Menggendongkan perempuan itu-- atau mungkin saya harus mulai menyebut namanya , Irisviel. Dia menggendong Irisviel di belakang punggungnya tanpa membawa seekor ayam lagi.

Berbicara tentang ayam, dimana ayam yang dia bawa tadi?

"Oi! apakah kau tidak akan membawa ayammu!?", saya berteriak kepadanya.
"Oh itu? Tidak apa-apa ... saya hanya memerlukannya untuk menjalankan sebuah ritual kecil. Itu saja !", dia membalas.

Ritual? Memang benar-benar ... Mereka adalah orang yang sangat aneh.  Oh sial ... saya lupa menanyakan kepadanya mengapa dia telanjang-  ... oh lupakan sajalah , saya tidak ingin memikirkan sesuatu yang hanya mempersulit bagi saya. Lebih baik saya mulai pulang kerumah , mandi , dan mulai makan malam. Oh ... s**t , saya akan terlambat untuk makan malam.

---

---

---

---


Kembali ke rumah saya, Bibi , Fiala dan Idora sudah  selesai makan malam. Dan mereka tidak menyisakan apapun untuk saya.

"Salah kakak karena terlambat pulang , hmph!", Fiala terlihat cemberut.

Apakah karena tentang masalah tadi? Sial ... saya benar-benar lapar.

"Ini" , Idora datang dan memberikan saya dua potong roti keju dengan daging turkey.  Ahh setidaknya ada goddess disisi saya. Seperti biasa , dia selalu membuat jantung saya berdegup kencang dan tersipu.

Lalu kami mulai membicarakan tentang masalah tadi. Mereka menjelaskan mengapa mereka membawa patung monyet itu dan saya juga menjelaskan apa yang baru saja terjadi kepada situasi saya hari ini.

"Jadi ... orang tua gendut yang telanjang itu adalah seorang butler? Wahh ! hebatnya !", kata Idora dengan penuh ceria.
"Tapi , kakak bilang bahwa mereka aneh. Apakah maksud kakak adalah mereka memiliki sejenis kekuatan atau sikap mereka yang aneh?", tanya Fiala.
"Hmm , memang benar bahwa Bob si butler itu yang tadinya gendut terus tiba-tiba berubah menjadi kurus secara instan. Saya kira itu hanya sebuah ilusi", saya membalas.
"Pesulap?", tanya Idora.
"Mungkin ... lebih seperti ilusionist".

Fiala terlihat seperti dia sedang berpikir serius.

"Ada apa Fiala?"
"Hmm.... lebih baik jika kakak tidak terlibat dalam situasi mereka".
"Ya itulah niat saya".
"Karena jika kakak terus terlibat dalam situasi mereka , kehidupan kakak akan berganti sepenuhnya", kata Fiala dengan tatapan yang sangat serius.
" .... " , saya berjeda untuk sejenak waktu lalu berkata ,"Haha ... kau terlalu banyak baca novel !"
"Di- diamlah ! Fiala hanya ingin mengingatkan kakak ! begitu saja !"
"Ohoho ... jadi akhirnya kau benar-benar khawatir terhadap kakak mu?", saya bermain-main dengannya.
"Fiala memang sangat mencintai kakak nya yah?", kata Idora yang juga bermain-main dengannya.

Lalu , akhirnya Fiala terlihat kesal dan berjalan menuju kamarnya dengan langkah kaki yang penuh emosi.

---


Karena waktu sudah mulai tengah malam , saya pun mulai mengantar Idora untuk pulang.

"Tidak apa-apa , kamu beristirahat sajalah", kata Idora berusaha untuk tidak membuatku mengantarnya pulang kerumah.
"Tapi ... berbahaya jika kau pergi sendirian tengah malam".
"Hmmm ... Idora adalah orang kuat !", tiba-tiba dia menjadi sok kuat dan berani.
"Haha , baiklah ... jika itu yang kau mau kalau begitu aku tidak akan memaksakan diriku untuk mengantarmu".
"Baiklah , sampai jumpa besok!"

Lalu akhirnya , Idora pergi meninggalkan rumah dan berjalan pulang.

Saya lalu berjalan menuju kamar mandi , dan mengambil jaket saya. Pergi keluar rumah , dan mengantar Idora.

"Edward ?"
"Ya ?"
"Kau ... memang keras kepala"
"Terimakasih".

----

---

----

----


Waktu menunjukkan pukul dua belas malam tepat tengah malam. Saya kembali kerumah setelah mengantar Idora pulang. Semua lampu-lampu sudah dimatikan menandakan bahwa Fiala dan Bibi saya sudah tidur. Saya pun mulai berjalan menuju kamar saya dengan langkah malas dan langsung melemparkan tubuh saya ke kasur. Dan tidak lama , saya pun langsung tertidur.

Tertidur lelap ...

Jarang sekali saya lelah seperti ini...

Sunyi ... tidak ada apa-apa hanya suara hembusan angin kecil yang menyentuh jendela kamar saya.

Saya ... membutuhkan ... kedamaian ... ini ....

Kesunyian ini terlalu sunyi sehingga terasa seperti tekanan dibawah laut.



Lalu ... munculah sebuah kata-kata di dalam kepala saya sehingga membuat saya terbangun lagi .
Kata-kata itu terdengar tidak asing. Sepertinya kata-kata itu berbahasa lain. Dari negara apa? Dan mengapa tiba-tiba kata-kata itu muncul? Apakah jangan-jangan karena saya bertemu dengan perempuan itu? Ternyata memang benar , saya memiliki hubungan dengan perempuan itu yang telah saya lupakan secara total.

Kata-kata itu bergema didalam pikiran saya ....


             "“Geall liom beidh orainn a bheith le chéile"


Apakah akhirnya ... memori saya akan mulai kembali lagi?

~To be continued


© 2014 Avi


My Review

Would you like to review this Chapter?
Login | Register




Reviews

[send message][befriend] Subscribe
Avi
English Version coming soon ...

Posted 10 Years Ago



Share This
Email
Facebook
Twitter
Request Read Request
Add to Library My Library
Subscribe Subscribe


Stats

269 Views
1 Review
Added on December 6, 2014
Last Updated on December 6, 2014


Author

Avi
Avi

Kissimmee, FL



About
Hobbies : Writing , Reading Manga / Novels , Listening to music , playing games , watching anime , sleeping , conserving energy. Like : Lemon Water / Lemon Tea , Meat , Klassik songs / Instrumental.. more..

Writing
Err:0 Err:0

A Chapter by Avi


C E L L A C E L L A

A Book by Avi