In Pieces : Episode Purple' PAGE 1 - That time, we met under the purple tree

In Pieces : Episode Purple' PAGE 1 - That time, we met under the purple tree

A Chapter by Avi
"

Inspired by the "Monogatari Series" Light Novel

"

*Inspired by "Monogatari Series" Light novel.



Story Song :


 https://www.youtube.com/watch?v=SwcZR_9bO3Y - In Pieces (Linkin Park)


[][][][][][][][][][][[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]][][][][][]]


~ PAGE 1


          That time, we met under             

                  the purple tree                 

          "       "        "          "        "         "




Sejuk ~


Angin sejuk ini membuatku merasa mengantuk. Tiupan angin yang lembut mengenai pipih saya, membuat rambut saya bernari. Tidak seperti tiupan angin laut ataupun angin darat yang biasanya. Tiupan angin ini  memiliki sebuah rhythm dan melody sama halnya seperti menikmati sebuah lagu klassik lembut yang memiliki tempo rendah dan dimulai dengan mezzo-forte. Mungkin ... karena cuaca hari ini sedang bagus atau karena memang sudah natural udara di negara ini.


Islandia.   Ya ... sebuah negara yang menawarkan murni alam , pemandangan alam dan budaya dinamis. Berpopulasi sekitar tiga ratus ribu jiwa. Terkenal akan pemandangan alamnya yang sangat megah dan mind-relaxing. Selagi saya berjalan menuju sebuah toko roti di kota Selfoss ini. Dimana-mana selalu terlihat seorang tourist dan para wisatawan dari negara-negara lain.Yang membuat saya kagum adalah bagaimana mereka tetap menghormati dan respectful atas keadaan kota ini. Tanpa tanda disiplin pun mereka tahu diri mereka sendiri dan sopan-santun. Seperti membuang sampah pada tempatnya , tidak merokok di publik, membuat polusi suara atau udara. Atau itu memang adat istiadat mereka sebagai orang dewasa.


Saya tidak pernah merasa bosan disini. Ketenangan ini ... persis seperti yang saya inginkan. Jarangnya kendaraan-kendaraan mobil yang bermunculan , setidaknya kendaraan mobil truk kecil yang dikendarai oleh para petani atau pemotong kayu atau dari kampung-kampung kecil lainnya. Sekali lagi ... angin-angin ini terlalu baik , apakah mereka berencana untuk membuat saya tertidur selagi saya berjalan menuju toko roti untuk makan malam kita?


"Hey, Edward !"


Seseorang memanggil saya , dan sepertinya saya tahu siapa itu didengar dari nada nya. Saya terus berjalan dengan mengurangi langkah kaki saya untuk mendengar tepakan jejaknya jika dia berlari menghampiri saya. Saya berpura-pura tidak mendengarnya. Dia terus memanggil saya. Setelah dua-tiga kali memanggil , lalu akhirnya dia mulai berlari . Saya bisa mendengar langkah kakinya yang bergerak cepat selagi dia berlari menghampiri saya. Suara tepakkan kakinya semakin kencang dan kencang menunjukkan bahwa dia sudah mulai dekat. Saya lalu berpaling kebelakang , dan ... saya melihat sesuatu. Sesuatu itu adalah sesuatu yang tidak seharusnya saya lihat. Melihat sesuatu itu , membuat saya merasa menyesal. Sebuah penyesalan yang sangat besar.


"Edward!"


ya... saya bisa mendengarmu. Saya berkata dalam hati saya. Mengapa saya harus berpaling kebelakang ,seharusnya saya tetap berjalan terus kedepan menuju tujuan saya. Seandainya ...saya bisa mengulang waktu. Sesaat saya berpaling kebelakang , saya melihat seorang pria gendut tua sedang berlari dengan seekor ayam yang dia pegangi dengan kedua tangannya. Dan dia tidak mengenakan pakaian apa-apa. Dia telanjang.   ya.... telanjang.  Seorang pria tua , gendut dan  .....telanjang menghampiri saya. Ada apa dengan manusia jaman sekarang ? sesuatu yang diluar pertanyaan-- tidak, bukan diluar pertanyaan melainkan sesuatu yang goblok. Mungkin kata itu tidak cocok jika dimasukkan kedalam kategori novel yang serius. Tapi karena generasi ini sangat hebat dan canggih kita bahkan bisa mencari penerjemahan secara mudah dengan hanya memasukkan keyword "translate" ke google. Muncullah sebuah software penerjemah. Untungnya , kata "goblok" dapat diartikan sebagai "stupid" yang berarti saya bisa memasukkan kata ini kedalam project novel saya. Ini mungkin out-of-topic akan tetapi bagian ini diperlukan karena saya tidak bisa mendeskripsikan sesuatu yang bodoh ini dengan lebih singkat. Karena hal bodoh ini sangat bodoh , saya bahkan harus menjelaskan situasi ini dengan lebih "detail" .


Pria tua yang gendut ini telanjang .... sekali lagi TELANJANG . T . E . L . A . N . J .A . N . G   , telanjang. I repeat ... telanjang. Jika menggunakan bahasa modern english , "Butt Naked".

Di hari yang damai ini, cuaca yang indah ini , baik hatinya para angin-angin ini meskipun angin tidak mempunyai hati akan tetapi saya akan tetap menggunakan kata itu sebagai bonus dekorasi film ini. Dengan kata "film" maksud saya adalah situasi ini. Saya rewind lagi... di hari yang damai ini dan cuaca yang indah dengan tiupan angin yang berniat untuk mencium pipih kita dengan lembut. Muncullah seorang pria tua gendut telanjang sedang berlari menghampiri saya sambil memegang seekor ayam dengan kedua tangannya. Hal ini jarang sekali terjadi ... bahkan kata "jarang" tidak cocok untuk hal ini.


"Edward!Tangkap pria itu!"


Ya ...saya mendengarmu. Saya berteriak kembali untuk membalas teriakkannya tersebut,"SEENAKNYA KAU BERTERIAK DIKEJAUHAN SITU!".

Tanpa saya menyadarinya , Pria Tua Gendut Telanjang Yang Membawa Seekor Ayam di Tangannya atau dengan singkatan yang baru saja saya buat "PTGTYMSAT" menabrak saya dan membuat saya terjatuh. Dengan waktu Frame-per-Frame sebelum saya terjatuh sepenuhnya ke darat, saya merenungkan diri saya sendiri tentang My Biggest Regret Ever.


Saya baru saja melihat sesuatu yang membuat mata saya merasa terbakar.     "That THING".        Kurang ajar , apa yang telah saya perbuat sehingga saya harus melihat sesuatu yang kejam seperti ini. Maafkan saya tuhan , karena telah melihat sesuatu yang tidak senonoh. Dan akhirnya saya terjatuh ke darat menghadap keatas langit. Melihat awan-awan yang cantik itu ,saya ... memejamkan mata saya. Dan datanglah dia , teman kelas saya Idora. Seorang perempuan yang selama ini tidak melakukan apa-apa selain berteriak seperti orang tolol. Hmph ... mungkin saya terlalu jahat untuk menyebutnya bodoh. Karena dia telah menjaga saya selama sepuluh tahun ini. Mungkin bukan"menjaga" akan tetapi "berteman". Dan dengan kata berteman, dia juga mengurusi makan malam kita selama ini. Dialah sang koki, dan makanya itu saya harus menghormatinya.


Saya menjulurkan tangan kanan saya kepadanya agar dia dapat menarik saya dan terbangun dari lantai.


"apa-apaan itu?" , tanya saya

"orang itu mencuri seekor ayam dari peternakan orang lain", jawabnya.

"akan tetapi , mengapa dia telanjang?".

"mungkin karena dia tidak mempunyai baju?".


Kadang-kadang... saya sangat terkagum oleh kelucunannya. Menjawab begitu saja sebelum berpikir. Apa yang dia pikirkan sama seperti apa yang dia katakan. Akan tetapi, kelucunannya itulah yang membuat saya suka kepadanya. Dia pandai memasak ,cerdas , kegabirannya yang membuat saya merasa bahwa saya tidak bisa meninggalkan dia sendirian. Kelucunan yang dia miliki berarti kemurniannya.


"jadi apa yang akan terjadi? apakah sudah ada seseorang yang memanggil po-",perkataan saya terpotong dengan tiba-tiba banyaknya para petani yang sedang mengejar PTGTYMSAT itu. Entah mengapa , melihat itu membuat saya merasa lebih lega. Saya tahu seharusnya saya berada dipihak para petani , akan tetapi kali ini ... saya berharap kepada si PTGTYMSAT itu untuk tetap selamat dan hidup.           Amin.



----



Saya melanjutkan perjalanan saya bersama Idora. Seperti biasa ... dia terlihat ceria.


"Oh ya , jadi apakah kau mau sesuatu?", saya bertanya kepadanya.

"Hmm....",dia mencoba untuk berpikir.

"Malam ini giliran bibi untuk memasak makan malam, katanya untuk mengetes kemampuan memasaknya setelah dia belajar salah satu resep".

"Kalau begitu ... apapun yang kau mau semuanya baik untukku", balasnya dengan senyuman ceria dan manisnya.


Perempuan ini ... selalu saja membuatku tersipu setiap kali saya melihatnya. Kadang-kadang ... tidak adil.

Kami akhirnya sampai di toko roti yang selalu kita datangi. Kami juga sudah akrab dengan pemiliknya dan juga para staffnya.


"Oh lihatlah ... si pasangan cinta burung", kata salah satu staff disitu.

"Diamlah!",saya membentakknya.


Yang saya bingung, Idora langsung saja melihat roti-roti yang lezat itu seperti sedang berada di dunianya sendiri dan menolak apapun yang ada disekitarnya. Dengankata lain , dia tidak mendengar apa yang baru saja staff itu katakan dan merasa tersipu. Atau mungkin ada pemikiran lain bahwa dia sebenarnya mendengar kata-kata itu dan bersikap seolah-olah biasa saja. Jika itu memang benar , makasaya harus mulai menjalankan rencana saya untuk mengakui perasaan saya kepadanya. Hanya saja ... setiap kali saya mau melakukan itu, waktu terasa seperti tidak tepat untuk hal itu. Makanya itu , saya memutuskan untuk diam saja sampai ada waktu yang benar-benar tepat.    Ahhh mengapa saya malah membicarakan hal ini? Lebih baik lupakan dulu saja semua itu. Lagipula pada pertama kali , apakah ini benar-benar sebuah cinta? atau saya hanya menyukai personalitasnya saja? Karena mereka bilang bahwa jika kau jatuh cinta dengan seseorang , apapun yang kau lihat lebih terlihat terang atau ceria dan lebih berwarna. Jika kau melihat sebuah warna seperti merah atau hijau ,maka warna itu akan terlihat lebih terang entah bagaimana. Dan apapun keadaan disekitarmu , kau tidak akan merasa terganggu melainkan terus merasa senang atau ceria. Bahkan jika kau mengalami sesuatu yang menimbulkan emosi seperti jika ada seseorang yang menumpahkan kopinya ke baju mu atau becekan di jalanan. Kau tidak akan merasa emosi melainkan menjadi seorang "pemaaf".   Saya tahu itu terdengar tidak masuk akal atau sulit dipercaya karena saya sendiri tidak mengalami pengalaman itu. Saya tidak melihat adanya warna yang lebih terang kecuali suasana hari ini sebelum saya bertemu dengan si PTGTYMSAT itu. Tunggu sebentar, jika dipikir-pikir lagi ...saya memang merasa bahwa setiap hari selalu terasa ceria dan tenang. Apakah mungkin saya benar-benar sedang jatuh cinta? tidak mungkin ... karena saya kekurangan 2 dari ketiga kondisi itu. Well .... saya tidak peduli , setidaknya saya masih dapat merasakan ketenangan bersamanya dan keluarga saya dan juga hari-hari ini.


Kami membeli empat donat dan empat roti italy dan pergi keluar meninggalkan toko itu. Kami pun kembali pulang ke rumah kami masing-masing. Dengan arah jalan yang sama, kami berjalan menuju rumah saya ...   seperti biasa. Idora selalu mengunjungi rumah saya terlebih dahulu sebelum pulang kerumahnya. Dia selalu memasak makan malam untuk kita , apapun makanannya selama ada sesuatu yang muncul di benaknya dia akan langsung memasak makanan itu. Saya akui , dia memang pandai memasak. Tentu saja , saya adalah orang yang sangat competitive . Makanya itu saya juga berusaha untuk belajar memasak dan akhirnya hasilnya cukup bagus. Dan lalu akhirnya bibisaya tertular oleh sifat saya dan dia pun juga ikutan untuk belajar memasak. Hanya ada satu orang yang tidak tertular dan memiliki sifat dan kondisi yang sangat normal, yaitu adik perempuan saya Fiala. Dia tiga tahun dibawah saya. Hobi membaca buku , dan bersantai persis seperti saya.


Kami bertiga , saya , Idora dan Fiala memasuki universitas yang sama. Mungkin ini tidak penting , akan tetapi saya akan menjelaskannya bagaimanapun saja . Anggap saja sebagai bonus information. Mungkin ketika kau mendengar negara Islandia , kau berpikir bahwa negara itu hanyalah sebuah negara untuk para wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan alamnya. Dan tidak berpikir lebih banyak lagi seperti apakah negara itu memiliki sistim sekolah yang sama seperti negara-negara lainnya. Sistem pendidikan di Islandia dibagi dalam empat tingkatan : playschool , wajib , atas menengah dan tinggi, dan juga mirip dengan negara-negara Nordik lainnya. Pendidikan adalah wajib bagi anak-anak berusia 6 sampai 16 tahun. Kebanyakan lembaga yang didanai oleh negara ; ada sangat sedikit sekolah swasta di negara itu. Islandia adalah negara dengan Gymnasia. Mungkin sebuah penjelasan perlu lebih dalam lagi ... Gymnasia atau gimnasium adalah jenis sekolah dengan penekanan kuat pada pembelajaran akademik, dan menyediakan pendidikan menengah lanjutan di beberapa bagian Eropa dan CIS, sebanding dengan sekolah tata bahasa inggris , bentuk perguruan tinggi keenam dan AS SMA persiapan. Dalam arti saat ini , biasanya mengacu pada sekolah menengah berfokus pada mempersiapkan siswa untuk masuk ke sebuah universitas untuk studi akademik lanjutan.  Baiklah , itulah penjelasan tentang pendidikan di negara ini. Dan semua itu berarti bahwa saya dan adik saya dan juga Idora memasuki sebuah akademik yang cukup menantang. Kami bertiga memasuki universitas Reykjavik , Iceland School of Energy.


---



Langit mulai gelap , kami sampai di rumah saya. Rumah kita berada di sebuah bukit yang tidak ternama. Rumah ini dibangun oleh bibi kita bersama rekan-rekan kerjanya.Rumah yang bagus dan nyaman , tidak terlalu besar ataupun memakan banyak lahan. Hanyalah sebuah rumah kayu yang cukup kuat dan sederhana. Sesuai rencana , bibi kita yang akan memasakan makan malam kali ini. Kita bertiga berharap bahwa diaakan baik-baik saja. Idora menawarkan sebuah bantuan akan tetapi bibi menolaknya. Dia terlalu antusias , apakah dia memang sangat competitive seperti ini?


Hyliene Rafael , 37 tahun . Adik dari ayah kita. Memiliki karir yang cukup memuaskan. Seorang Diploma dan juga Bachelor's degree. Digabungkan kedua itu ,menghasilkan Salary yang cukup besar. Tentu saja saya berterima kasih kepadanya dan juga adik saya. Hanya saja ada satu kekurangan ... dia harus menemukan seseorang untuk menikah.   MENIKAH ...


Mungkin ini terdengar menyakitkan jika dia mendengar apa yang ada di pikiran saya ini ,akan tetapi ... saya selalu bertanya-tanya apakah dia masih seorang perawan atau tidak. Diri saya berharap bahwa dia sudah bukan seorang perawan karena jika memang benar bahwa dia masih perawan. Maka dia membutuhkan sebuah pertolongan untuk mencarikannya seorang kekasih. Saya menahan diri saya untuk bertanya selama ini. Akan tetapi , di garis lain ... saya tidak peduli.


"Ya betul , saya masih perawan"


Hah? ...apakah ini hanya saya atau saya baru saja mendengar bahwa dia berkata seperti itu.... atau jangan-jangan dia memiliki sebuah kekuatan supernatural yang dapat membaca pikiran orang lain secara tidak sengaja? Tidak... ternyata itu adalah Idora. Dengan ekspresi wajah yang innocent tanpa persiapan apapun , dengan santai dia menanyakan pertanyaan itu. Seperti biasa , Fiala membaca buku novelnya dengan tenang.


"Kalau begitu mengapa bibi tidak mencari pacar?", sekali lagi Idora menanyakan pertanyaan itu dengan nada yang seperti layaknya orang tidak bersalah, seperti seorang bocah berumur enam tahun yang masih belum tahu apa-apa.
"Hmm .... bagi saya "pacar" itu adalah sesuatu yang bukan main-main seperti bagaimana orang lain melakukan aktifitas itu", dia melanjutkan sambil memasak ,"zaman sekarang yang saya lihat , banyak orang berpacaran dengan niat yang tidak serius ... mostly. Dan saya menganggap pacaran itu adalah hal yang serius, dengan mencari seseorang yang tepat bagimu bukan hanya melihat atau menemui seseorang yang kamu suka akan tetapi memahami lebih dalam latar belakang orang itu. Jika kamu merasa bahwa kau telah jatuh cinta , kau harus memastikan bahwa perasaan itu memang benar-benar sebuah perasaan cinta. Dan ketika instingmu sudah benar-benar memutuskan bahwa dia adalah orang yang tepat bagimu dan berhak untuk mencintaimu , maka itulah cinta mu".

Sebuah jawaban yang mencerminkan sistim hidupnya. Setelah apa yang bibi katakan itu, saya mulai merasa bahwa perasaan saya kepada Idora masih belum kuat. Dengan kata lain, saya masih dalam tahap "Crush" kepadanya. Tahap yang dapat dikatakan sebagai tahap level dua , itulah penggambaran yang saya buat. Tahap pertama adalah "Like" , kedua "Crush" ,lalu ketiga "Locked" , dan yang terakhir "Love". Ya ya ... saya tahu itu adalah sebuah penggambaran yang jelek. "Like" dan "Crush" adalah perasaan yang sama akan tetapi menurut observasi saya , mereka memiliki persentase yang sedikit berbeda. Itulah mengapa saya menempatkan Like di pertama dan Crush di kedua. Dan "Locked" adalah ketika kau memang sudah tidak bisa melepaskan pandangan mu terhadap orang yang kamu suka. Dengan kata lain , kau memang benar-benar hanya memiliki matamu untuk dia. Dan yang terakhir "Love" , sebuah perasaan yang digabungkan dari ketiga tahap sebelumnya. Tahap Love adalah ketika kau menyadari bahwa eksistensi mu adalah untuk dia atau eksistensi dia hanyalah untukmu. Kau bahkan mulai rela untuk mengorbakan dirimu hanya untuk dia. Dan apa yang saya pahami lebih dalam tentang tahap "Love" adalah ... tahap itu merupakan sebuah penyakit. Ya ... sebuah penyakit yang mencuci otakmu untuk hanya memikirkan orang yang kau cintai. Meskipun kau berusaha untuk membuang pikiran dan perasaan itu , kau tidak akan bisa membuangnya dan hanya akan terus mengalami penyakit itu. Akan tetapi ada penyembuhannya , yaitu dengan mendengar jawaban dari orang yang kau cintai. Penyakit itu akan sembuh. Akan tetapi , dimana ada cahaya akan selalu ada kegelapan. Jika orang itu menjawab "Ya" dan menerima cintamu , secara otomatis kau akan terus melekat kepadanya. Dan jika orang itu menjawab "Tidak" , rasa cintamu ... penyakitmu akan punah akan tetapi sebuah "Rasa Sakit" muncul didalam dirimu. Dan akibatnya , banyak orang mencoba untuk bunuh diri atau menghancurkan hidupnya sendiri karena cintanya ditolak. Deskripsi ini juga berhubungan dengan jawaban yang "Ya". Meskipun dia sudah menerima cintamu , akan tetapi kau tidak tahu apakah dia memang benar-benar mencintaimu. Dan jika terus berlanjut , kau akan melihat dia sedang bersama perempuan/pria lain dan hal itu akan menyalakan sebuah bomb pada dirimu dan akhirnya sebuah kekacauan pun terjadi. Makanya itu , apa yang bibi katakan sepenuhnya benar. Untuk mencari sebuah cinta, kau memang harus benar-benar mencari tahu latar belakangnya dan juga kehidupannya yang lebih dalam. Kau harus memastikan bahwa dia hanya memiliki perasaannya kepadamu.

Cih ... mengapa saya tiba-tiba malah menjadi seorang Love Psychologist. Tidak peduli ... akan tetapi itulah informasi yang saya dapat tentang yang namanya "Cinta". Dan saya akan memberikan sebuah ruang antara saya dan Idora. Sampai-sampai dunia ini mulai memberitahu saya bahwa sebuak waktu yang tepat sudah diadakan dan memulai untuk menyatakan perasaan saya kepadanya.

Lalu , Idora beralih ke Fiala dan menanyakan tentang statusnya seperti berapa banyak buku novel yang sudah dia baca , atau sebuah topik yang berhubungan dengan topik yang barusan dia tanyakan kepada Bibi. Pada situasi seperti ini, Idora memang sangat diperlukan. Dia dapat membuat sebuah material untuk membuka sebuah percakapan sehingga kata-kata "canggung" tidak ada lagi. Memang benar-benar , apapun yang dipikirkannya adalah apapun yang dia katakan keluar dari mulutnya. Saya adalah orang yang tidak terlalu pandai dalam bersosialisasi , akan tetapi kadang-kadang saya secara otomatis akan berubah ke mode orang yang sangat bersosial jika ada sebuah topik yang atau pembicaraan yang membuat saya tertarik. Ya , saya tidak terlalu suka berbicara ... saya lebih banyak berpikir daripada berbicara makanya itu saya berencana untuk menjadi seorang novelist. Less talk ... Think more , itulah motto saya. Saya menaruh semua ide-ide ataupun informasi-informasi yang saya dapat sehari-hari ke sebuah kertas atau komputer. Saya dapat mengartikan suatu hal dengan hanya melakukan sedikit observasi. Ini terasa seperti saya memiliki sejenis kemampuan supernatural yang keren. Karena saya bisa tahu apa yang orang lain sedang pikirkan , mungkin tidak terlalu akurat akan tetapi saya bisa tahu apa yang orang itu niatkan ataupun maksudkan dan juga latar belakangnya. Sixth Sense? ... Mungkin tidak dapat disebut seperti itu akan tetapi saya berharap memiliki kemampuan seperti itu.

Sebagai contoh , saya sekarang memandangi adik saya yang sedang membaca novelnya dengan tenang. Dia terlihat tenang , pendiam ... sepertinya dia memiliki sistem kerja hidup yang sama seperti saya. Dan saya lihat , bahwa dia sebenarnya tidak serius dalam membaca novelnya. Dia terlihat seperti seorang pendengar. Dia mendapatkan sebuah informasi dan menganalisisnya didalam otaknya dengan hanya melakukan sedikit pendengaran. Apakah dia sedang memikir tentang apa yang sedang kita bicarakan sekarang? Mungkin iya . Karena saya merasa seperti itu. Saya tidak bisa menyatakan kondisinya 100% akan tetapi setidaknya saya bisa memahami gerak-geriknya.

"A- apa yang kau lihat?", dia berkata itu dengan tatapan matanya yang tidak terlihat seperti biasanya. Hmm... apakah ini?
"Be- berhentilah menatapiku seperti itu , kau akan membuatku-".
"Bibi ! Edward melakukan pelecehan terhadap adiknya sendiri !", tiba-tiba Idora mengadu tidak masuk akal seperti itu.
"Saya yakin Edward hanya melakukan kemampuan observasinya", Bibi menjawab.

Betul sekali , saya selalu suka melakukan observasi , seperti biasa ... bibi memang sangat mengerti saya. Mendengar itu membuat saya merasa senang. Melakukan aktifitas seperti itu membuat saya merasa terpuaskan entah bagaimana. Mungkin saya lebih cocok menjadi seorang Psikologis, meskipun saya tidak berniat untuk menjadinya. Saya sudah memutuskan dan mengunci goal saya dan menjadi seorang novelist. Dan apa yang saya lihat dari bibi, sepertinya dia juga memiliki kerja konsep yang sama seperti saya akan tetapi lebih akurat dan berpengalaman. Dia sepertinya juga dapat melihat latar belakang seseorang dengan hanya melakukan sedikit observasi seperti apa yang baru saja dia katakan bahwa saya suka melakukan observasi. Saya bertanya kepada bibi apakah karir untuk menjadi seorang novelist memiliki Salary yang cukup bagus atau tidak. Karena bibi lebih berpengalaman mengenai "Bisnis" dan "Pekerjaan" , sepertinya dia lebih tahu tentang banyak informasi karir-karir lainnya secara detail.

Lalu tanpa saya menyadarinya , saya baru saja membuat sebuah topik sebagai bahan pembicaraan pada malam ini. Hmm ... sepertinya sedikit demi sedikit saya mulai mengerti tentang bagaimana mencari sebuah material untuk menciptakan sebuah topik pembicaraan. Sebuah malam yang normal dan seperti biasanya. Akhirnya bibi selesai memasak dan menyajikan kita seafood dan omelette.  Hasilnya ? Lumayan enak , itulah pendapat saya.

---


Malam menunjukkan pukul delapan , saya pun mengantar Idora ke rumahnya dengan jalan kaki. Setiap malam , langit-langit yang gelap diterangi oleh miliaran bintang yang indah. Sebuah aurora pun terlihat, kami menikmati pemandangan itu selagi kita berjalan menuju rumahnya. Tidak jauh , sekitar satu kilometer dari rumah saya. Malam itu cukup dingin , nafas kita berdua membuat sebuah asap karena dinginnya malam itu. Tentu saja kami berdua mengenakan sebuah jaket yang tebal. Jaket khusus di negara ini tepatnya. Kami mengobrol tentang masa-masa kita sewaktu kecil dan juga hal lainnya. Sial , detik tiap detik ... dia membuat jantung saya berdegup seperti tidak biasanya. Apalagi ketika dia tersenyum , saya tidak memiliki opsi lain selain terus menyukai dirinya.

Ada saatnya kita berhenti sementara untuk menikmati indahnya langit-langit pada malam itu. Kami membicarakan tentang bintag-bintang di atas langit. Transformasi Oreon , Alpha , Vega , Altair dan lain-lainnya. Menit tiap menit , saya merasa lebih dekat dengannya. Cepatlah waktu ... beritahu saya kapan tepatnya untuk mengakui perasaan saya kepadanya . Apakah Idora benar-benar cinta saya? Berilah saya sebuah petunjuk bahwa saya memang benar-benar telah jatuh cinta kepada dia sepenuhnya. Terlihatlah bintang jatuh , dua , tiga kali bintang jatuh pada malam itu. Kami berdua pun memejamkan mata kami dan make a wish .

Kami berbaring di rumput yang halus dan lembut itu menatap ke atas langit.

"Hey , Edward", Idora mencoba untuk melakukan sebuah percakapan.
"Ya?", saya membalasnya.
"Apakah kau tidak penasaran ,atau mungkin memikirkan lebih dalam lagi?".
"Hm?", pada awalnya saya berpikir bahwa dia membahas tentang perasaan yang saya miliki kepadanya. Apakah mungkin dia sudah tahu perasaan saya kepadanya?
"Mereka bilang , masih ada miliaran galaxy lagi di luar sana. Satu galaxy memiliki besar yang tidak ada batasnya. Aku selalu berharap bahwa kita bertemu dengan makhluk lain atau luar angkasa. Karena aku percaya bahwa kita tidak sendirian di dunia ini."

Sudah saya duga , dia tidak membahas tentang perasaan saya. Saya membalasnya dan setuju dengannya.
"Ya , aku juga memiliki keinginan seperti itu"
"Bayangi saja , diluar sana terdapat sebuah petualangan yang tidak ada akhirnya. Bahkan kata "akhir" tidak cocok untuk kehidupan di luar sana", Idora melanjutkan ,"Hey , Edward ... ketika bintang-bintang jatuh itu , kau berharap apa?".
"Apakah kau bodoh? Tentu saja aku tidak bisa memberitahumu".

Lalu Idora mengalihkan pandangannya ke saya. Gambaran wajahnya tidak seperti biasanya. Matanya terlihat seperti berlian karena pantulan cahaya dari bintang-bintang di langit itu. Saya juga mengalihkan pandangan saya kepadanya.

"Kalau begitu , mari kita membuat sebuah transaksi", jawabnya.
"Transaksi? Apa maksudmu?", balas saya.
"Kau memberitahu aku apa keinginanmu dan kau memberitahu aku keinginanmu".
"Secara bersamaan".
"Baiklah".

Lalu kami akhirnya setuju untuk saling memberitahu wish kami . Apakah ini saatnya saya mengakui perasaan saya kepadanya? Apakah ini saatnya?  Mungkin inilah saat-saat dimana saya akan merasa malu untuk seumur hidup.  Screw it .... saya akan melakukannya , sebuah transaksi tidak dapat di hentikan jika kau sudah menerima permintaannya. Lalu dengan hitungan ketiga ... kami berkata secara bersamaan ...

                    "Aku ingin kita selalu bersama!"

Kita berdua , memiliki keinginan yang sama. Lalu kami saling tertawa . Saya yakin ... Fiala juga menginginkan hal yang sama. Untuk bibi , saya tidak dapat menebak apa keinginannya akan tetapi saya tinggalkan saja dia karena saya tahu dia akan baik-baik saja. Mungkin dia berkeinginan untuk menemukan cintanya. Siapa tahu ...

"Haha , ini bukanlah yang namanya transaksi", kata saya dengan tawa.

Lalu kami melanjutkan perjalanan kami menuju rumahnya. Dan sesaat kami sudah sampai dirumahnya , saya menghentikan dia untuk masuk kedalam rumahnya dengan menahan tangannya. Saya akan memberitahu perasaan saya kepadanya .

"Edward?"

Ayolah .... beranikan dirimu , saya berkata dalam diri saya. Tidak apa-apa jika kau tersakiti dan mendengar kabar yang buruk. Setidaknya , beritahulah perasaanmu kepadanya ...

Saya menarik nafas lalu ....

"Aku ... "

Situasi ini menjadi lebih terasa canggung ... apa yang sedang saya lakukan?

"Aku ... sungguh berharap bahwa impianmu benar-benar tercapai"

Pada akhirnya ... saya tetap tidak bisa memberitahunya perasaan saya. 

Saya ... sungguh seseorang yang sangat payah.


---
---
---


Keesokan harinya , Minggu ... sepulang sekolah. Saya berencana untuk melanjutkan novel saya dan pergi ke tempat rahasia saya. Biasanya , sepulang sekolah ... saya , adik saya dan Idora selalu berjalan bersama menuju rumah saya. Akan tetapi sekarang , saya hanya ingin mendinginkan kepala saya. Dan pergi ke tempat rahasia saya , yaitu sebuah bukit kecil yang tersembunyi ... mungkin tidak tersembunyi hanya saja sulit ditemukan oleh orang-orang lokal. Sebuah bukit kecil dengan pohon besar yang daun-daunnya dan bunga-bunganya berwarna ungu. Saya belum pernah memberitahu siapapun tentang tempat ini. Bahkan adik saya dan Idora, entah mengapa ... saya memutuskan untuk tidak memberitahu siapapun tentang tempat rahasia ini. Mungkin karena saya jatuh cinta dengan pemandangan di tempat ini sehingga saya mulai menganggapnya sebagai cinta saya. Terdengar bodoh ... ya betul sekali ... sangat bodoh pemikiran saya ini. Mungkin saya akan merubah pikiran saya dan mulai memberitahu mereka tentang tempat ini.

Saya duduk dibawah pohon besar itu , mulai menulis tentang pengalaman-pengalaman saya ke journal saya. Saya memiliki dua novel , yaitu novel tentang pengalaman dan informasi-informasi yang saya dapat dan menulisnya di buku dan juga novel Sci-fi di komputer saya. Segarnya angin ini ... membuat saya mengantuk. Sangat sejuk ... dan nyaman. Sepertinya saya akan tidur saja disini dibawah pohon besar ini dan membiarkan pohon ini menjaga saya dengan kesejukkannya. Saya memejamkan mata saya dan tertidur ...

---

---

---

---


Saya membuka mata saya , terbangun dan melihat bahwa hari sepertinya sudah mulai sore. Saya melihat jam tangan saya dan mengetahui saya sudah tertidur selama dua jam. Waktu menunjukkan pukul lima sore. Saya terbangun lalu mulai berjalan meninggalkan tempat ini dan menuju rumah saya. Sesaat saya mau berjalan , muncul lah seorang perempuan dengan mengenakan pakaian One Piece berwarna putih dan Topi bundar yang menutupi sedikit wajahnya. Rambutnya berwarna hitam , sangat hitam dan cantik , terlihat sangat halus. Keberadaannya membuat saya terpaku sedikit. Lalu kemudian , mata kita bertemu . Kita saling memandangi terdiam diposisi kami masing-masing. Gambaran wajahnya menyatakan bahwa dia sepertinya mengenal saya. Mungkin kita pernah bertemu sebelumnya ... saya tidak bisa mengingat. Atau mungkin , sebuah kejadian yang terjadi sewaktu saya masih kecil ? Akan tetapi , saya mengalami amnesia. Jika memang benar dia mengenal saya. Ada kemungkinan dia adalah teman masa kecil saya sewaktu saya masih di Irlandia.

"S- selamat sore", saya menyapanya lalu mulai berjalan melaluinya.

"Selamat sore", dia membalas saya kembali.

Saya berpaling kebelakang menghadapinya kembali dan dia juga menghadapi saya. Saya melihat air mata mengalir menyusuri pipihnya. Mengapa dia menangis ? Ada apa dengannya? Saat itu , saya mulai merasa sebuah perasaan yang sangat tidak menyamankan. Apa itu? Apakah ada sesuatu dibalik cerita perempuan ini? Mengapa saya merasa seperti baru saja meninggalkan sesuatu yang sangat berharga? Pada saat itu , kami bertemu di bawah pohon besar ungu itu. Angin menghampiri keberadaan kami. Sebuah perasaan yang tidak saya kenal ini.

~To be continued



© 2014 Avi


My Review

Would you like to review this Chapter?
Login | Register




Reviews

[send message][befriend] Subscribe
Avi
English version coming soon

Posted 10 Years Ago



Share This
Email
Facebook
Twitter
Request Read Request
Add to Library My Library
Subscribe Subscribe


Stats

292 Views
1 Review
Added on December 6, 2014
Last Updated on December 6, 2014


Author

Avi
Avi

Kissimmee, FL



About
Hobbies : Writing , Reading Manga / Novels , Listening to music , playing games , watching anime , sleeping , conserving energy. Like : Lemon Water / Lemon Tea , Meat , Klassik songs / Instrumental.. more..

Writing
Err:0 Err:0

A Chapter by Avi


C E L L A C E L L A

A Book by Avi