Dark Gale : The Light Arc Incident : Phase 00 - PrologueA Chapter by Avi
Phase 00
Chapters Song : Phase 0 - 1 : https://www.youtube.com/watch?v=RRGSHvlu9Ss - Castle Of Glass (Linkin Park #TheHuntingParty) [][][][][][][][][][][][][][[][][][][][][[][[][][][][][][][][][][][][][[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][ Prologue Setiap manusia memiliki sebuah talenta tersimpan jauh di dalam dirinya. Meskipun beberapa dari mereka tidak dapat menemukan talenta nya ataupun jati dirinya , mereka masih mempunyai sisi lainnya untuk menunjukkan sedikit aksi-aksi talenta nya. Ada orang yang genius ,dan ada yang bodoh ... akan tetapi biasanya orang yang bodoh itu memiliki sisi genius nya juga , dan bagi yang genius justru memiliki sifat yang bodoh. Biasanya orang yang bodoh itu lebih kreatif daripada yang genius , karena kebodohan tidak ada batasnya. Orang yang bodoh mungkin tidak bagus dalam melakukan pembelajaran. "Study" atau "Belajar" adalah sebuah aktifitas untuk meningkatkan "Outer Intelligence" atau dengan arti lain "Kecerdasan Luar" , yang berarti sebuah pengetahuan atau kemampuan yang didapat melalu proses belajar, biasanya itu dapat membuat orang menjadi "Pinter" , akan tetapi kepintaran tidak bisa hanya dilihat dari hasil belajarnya atau nilai-nilai bidang studinya. Karena memang pada asalnya orang itu bodoh. Kepintaran semestinya dilihat dari sifat orang itu dan konsep kerja hidupnya dan mindset nya, atau bisa disebut sebagai "Inner Intelligence" yang artinya Kecerdasan Dalam , biasanya orang yang memiliki sifat yang lebih dewasa itu sebenarnya lebih pintar dan kreatif. Seperti Einstein ... sewaktu SD dia selalu bengong menatapi keluar jendela dari kelasnya, banyak teman-teman sekelasnya mengejek dia karena dia selalu gagal dalam melakukan tes ataupun nilai-nilai bidang studinya yang jelek. Bahkan dia tidak lulus SD , banyak orang menganggap dia adalah orang yang bodoh ... akan tetapi hal itu tidak menganggunya karena dia tau bahwa ada hal lain yang dapat memberikan dia pengetahuan yang lebih luas daripada belajar di sekolah dan menerima pengetahuan dari guru-gurunya. Dia pun terus berpikir dan berpikir , selalu menatap ke atas langit ... sampai-sampai akhirnya dia mengembangkan teori relativitas umum , salah satu dari dua pilar fisika modern. Seperti quotes terkenalnya , "Everybody is a genius. But if you judge a fish by it's ability to climb a tree , it will live it's whole life believing that it is stupid", sama seperti "Don't judge a book by it's cover". Imajinasi lebih penting dari pengetahuan karena pengetahuan itu ada batasnya sedangkan imajinasi mengelilingi dunia. Manusia memang makhluk yang sangat unik , mereka mempunyai perasaan untuk dapat menyayangi , mereka memiliki kecerdasan untuk menciptakan sesuatu yang dapat membuat dunia mereka lebih mudah , kekuatan untuk melindungi dan membantu satu sama yang lain , dan kepercayaan terhadap tuhan mereka meskipun ada beberapa dari mereka yang tidak percaya bahwa tuhan itu ada. Mereka menggunakan semua keuntungan itu untuk menciptakan sesuatu yang dapat dilihat dan tidak dapat dilihat oleh orang lain. Mereka memang makhluk yang sempurna , sampai-sampai zaman kini manusia sudah dapat menciptakan sesuatu yang diluar batasan kemampuan manusia. Beberapa dari mereka bertanya , mengapa mereka hidup? apa alasannya? mengapa? apa tujuannya? ... salah satu dari mereka ada yang menjawab dengan jawaban yang sederhana. Manusia dihidupkan karena mereka ditujukan untuk terus meraih sesuatu yang tidak ada dihadapannya. Dengan arti lain, mereka dihidupkan dengan tujuan untuk terus mencari sebuah jawaban yang dapat memandu mereka untuk mendapatkan sebuah "Blue Print" untuk membuat dunia yang baru dan sebuah "Kompas" untuk menemukan akhir dari cerita dunia ini. Meskipun beberapa dari mereka berperilaku jahat seperti membunuh sesama jenisnya dan menghancurkan dunianya sendiri . Akan tetapi , itu diperlukan ... karena tanpa "Kejahatan" atau "Keburukan" akan tidak ada keseimbangan hidup. Mungkin itu terdengar bodoh , dan kalian tidak setuju dengan statement itu... akan tetapi cobalah berpikir lebih dalam ... jika di dunia ini hanya ada "Kedamaian" dan "Kebaikan" , manusia akan tetap menjadi makhluk yang bodoh dan lemah. Karena jika tidak ada tantangan atau hal yang dapat menentang kedamaian itu , manusia tidak akan mempunyai rasa siaga untuk menghadapi era-era baru yang akan mendatangi mereka. Mereka hanya tau "damai" dan "selamat" dan "baik", dan juga tidak mengenal rasa "takut". Banyak yang bilang bahwa orang yang tidak mengenal kata "takut" dapat dinilai sebagai orang yang pemberani dan kuat , akan tetapi semua itu salah , orang yang tidak mengenal kata "takut" adalah orang yang terlalu percaya diri sehingga dia sendiri akan terjatuh kedalam kegagalan yang sangat merugikan baginya. Tanpa rasa "Takut" , manusia justru akan menjadi lemah. Secara natural manusia akan menerima tantangan-tantangan itu meskipun mereka mencoba untuk menolaknya , karena walaupun di dunia ini hanya ada "kedamaian" ... dunia itu sendiri akan memputar balikkan semua itu. Dunia tidak semudah dan seindah itu. Walaupun mereka meminta sebuah kedamaian dan keselamatan , dunia itu sendiri tidak bisa mengabulkan permintaan mereka semudah itu . Jika memang ada yang memiliki sebuah permintaan yang mahal seperti itu harus ada sesuatu sebagai gantinya, bisa juga disebut "Equivalent Exchange" ... sebuah teori bahwa untuk mendapatkan sesuatu , sesuatu yang setara dengan nilai harus diberikan. Intinya , apapun didunia ini tidak semudah itu. Dunia yang hanya ada "kedamaian" dan "kebaikan" itu semua hanyalah sebuah mimpi. Dan itulah mengapa banyak yang bilang ,"Sometimes life isn't fair". Zaman demi zaman , manusia pun secara tidak sadar dikendalikan oleh dunianya sendiri untuk bekerja dan berusaha untuk terus mencari sebuah jawaban. Sebuah pertanyaan tentang siapa yang menciptakan mereka pun muncul , lalu pertanyaan itu dijawab oleh seseorang pada zaman nabi. Terbangunlah yang namanya "Agama" ,sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan , sistem budaya , dan pandangan dunia yang berhubungan manusia dengan perintah dari eksistensi. Zaman baru pun terus berdatangan , tiap zaman itu selalu muncul sebuah pertanyaan , sampai akhir-akhirnya muncullah sebuah pertanyaan ,"Apakah kita sendiri di alam semesta ini?" ... sudah banyak yang menjawab pertanyaan itu , akan tetapi persentase untuk jawaban itu naik turun , banyak yang bilang iya , dan banyak yang bilang tidak. Sebuah material yang baru untuk mencari jawaban yang baru , semua para ahli-ahli arkeologi pergi berpencar dengan kecepatan yang lancar , mereka mulai mengelilingi dunia untuk mencari jawaban itu. Mereka mencari sebuah perangkat , benda , tempat , apapun yang dapat dikonfirmasikan sebagai hal yang berhubungan dengan topik itu. Akan tetapi kebanyakan dari mereka menyerah dan memutuskan untuk melupakan semua itu. Tapi , ada satu ahli arkeologi yang masih belum menyerah ... seorang pria dari German bernama Vergh Weindstern memutuskan untuk tetap mencari jawaban itu. [][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][] December 26th | 2027 15:07 PM '''' ''''' '''' '''' '''' '''' '''' '''' Vergh membawa kedua partnernya untuk mencari sebuah perangkat atau tempat yang dapat menghubungkan dunia manusia dengan dunia lain. Dia pergi ke sebuah area yang masih belum di jelajahi oleh orang-orang lain, dengan mengendarai helikopter ... dengan ketinggian 3 Kilometer di atas langit dengan laut di bawahnya , dia menatap kebawah untuk mencari sebuah pulau-pulau yang dia rasa mencurigakan. Kedua partnernya , Velia dan Tim telah bekerja sama dengannya selama 9 tahun ... mereka berdua masih cukup muda sedangkan Vergh yang sudah bekerja sebagai ahli arkeologi selama 30 tahun masih semangat dalam menghidupi karir nya. Sore hari pada waktu itu sangat terang , sinar matahari dari arah barat menyinari helikopter yang mereka kendarai dengan sinaran yang sedikit menyegarkan. Ombak-ombak laut pada saat itu tidak terlalu aktif , melainkan sangat tenang sehingga permukaan air laut itu terlihat seperti kaca yang mengkilap dilihat dari atas. Sesaat mereka melewati 2 sampai 4 pulau kecil , Vergh melihat salah satu pulau yang terlihat sangat muram , pulau tersebut tidak terlihat besar. Vergh pun memutuskan untuk pergi ke pulau itu , dia memerintahkan pilotnya untuk turun melandasi ke pulau itu. Pilotnya mencari sebuah tempat yang ruangannya cukup besar dan aman untuk dilandasi , dan akhirnya menemukan sebuah tempat untuk landas di pasir-pasir pantai itu. Sesaat Vergh turun dari helikopternya , dia berjongkok dan mengambil sedikit pasir dengan tangannya untuk merasakan tekstur pasir itu. Dilihat dari warna pasir itu , sepertinya pasir di pulau ini terlihat beda dari pasir-pasir yang biasanya. Pasir tersebut berwarna hijau biru laut , dan teksturnya terasa sedikit kasar seperti serpihan-serpihan kristal kecil. Vergh menepukkan tangan kanannya ke jaket yang dia pakai untuk membersihkan tangannya dari pasir-pasir yang barusan ambil. Dia berjalan balik ke helikopter itu dan mengambil tas yang berisi perlengkapan-perlengkapan arkeologi nya. Dia memanggil kedua partnernya untuk ikut pergi bersamanya menjelajahi pulau itu lebih dalam. Dilihat dari betapa kecilnya pulau itu , tidak terlihat adanya bukit-bukit ataupun dataran-dataran yang tinggi mendiami pulau itu, hanya ada hutan-hutan yang kecil. Hutan-hutan tersebut tidak terlihat lebat , kau bahkan masih bisa melihat dataran luar jika kau masuk kedalam hutan itu. Sesaat Vergh mengamati lagi lingkungan-lingkungannya , dia menyadari bahwa di pulau ini tidak terasa seperti adanya tanda-tanda kehidupan , suasana di pulau itu terlihat sangat mati seperti belum pernah ada yang menginjak pulau tersebut. Dia melihat ke kanan dan kiri , lalu menatap ke atas langit mengetahui bahwa atmosfer di pulau itu terasa sungguh aneh. Saat itulah dia memiliki sebuah perasaan bahwa pulau ini sepertinya menyimpan sebuah sejarah yang sangat berharga. Dia penyuruh pilotnya untuk diam disitu menunggu untuk mereka kembali. Pilotnya menuruti perintah Vergh , mengeluarkan sebuah portable game dari kantung jaketnya dan menunggu mereka sambil memainkan game nya. Sesaat Vergh dan kedua partnernya masuk ke dalam hutan itu , dia merasa seperti baru saja merasakan sensasi yang dingin ... entah apa itu , akan tetapi itu sungguh aneh. Dia mulai berjalan kedalam pulau itu lebih dalam , dia melihat sekelilingnya untuk memastikan bahwa dia tidak melewati sesuatu yang menurutnya berhubungan dengan material-material arkeolog. Hutan-hutan yang mereka masuki tidak tebal , selagi mereka memasuki lebih dalam hutan itu ... cahaya-cahaya sinar matahari masih bisa masuk kedalam hutan itu. Lalu ruang-ruang di dalam hutan itu melebar sehingga membuat mereka seperti telah keluar dari hutan itu. Banyak peninggalan patung-patung di daerah itu , Vergh melihat banyak patung-patung yang sudah retak , hancur , bahkan diselimuti dengan lumut. Semua patung-patung itu terlihat sangat tua , kecuali satu ... Vergh melihat ada salah satu patung yang berbentuk seperti burung elang yang berbentuk lebih seperti humanoid atau lebih seperti berbentuk tubuh manusia. Dari semua patung-patung yang berisi sejarah , hanya satu patung ini yang membuat dia heran dan bertanya-tanya. Patung itu terlihat sangat bersih dan rapih , tidak ada retakan sama sekali ... seperti ada orang yang mengurusinya. Patung itu terlihat seperti burung elang dengan kedua sayapnya yang membentang ke kanan dan kiri akan tetapi postur tubuhnya berdiri seperti seorang manusia. Vergh mengangkat tangannya kearah patung itu dan merasakan permukaannya. Sepertinya patung itu terbuat dari bahan keramik , dan terasa sangat halus dan bersih. Dia mengeluarkan sebuah lensa besar dari dalam tasnya untuk mengamati permukaan keramik itu lebih dekat. Dia menyadari bahwa keramik itu bukanlah keramik biasa, sepertinya keramik tersebut di halusi dengan sebuah benda atau perangkat yang berteknologi tinggi. Lalu dia memutuskan untuk melupakan patung itu dan melanjutkan perjalanannya. Dia tidak mau memikirkan hal-hal yang hanya membebani dirinya , Vergh hanya fokus untuk tujuan prioritasnya , yaitu sesuatu yang berhubungan dengan subjektif yang sedang dia kerjakan yaitu mencari sebuah jawaban tentang sesuatu yang dapat menghubungkan dunia manusia dengan dunia lain. Dengan sejenak waktu , dia sempat berpikir kembali bahwa patung itu mungkin saja berhubungan dengan sesuatu dengan dunia lain. Dia mengeluarkan sebuah buku catatan kecil dari kantungnya dan menulis sebuah daftar yang berhubungan dengan misinya. Berjalan dan terus berjalan , salah satu partnernya , Tim lalu menyadari bahwa dia belum melihat satupun binatang yang hidup di pulau itu. "Apakah ini hanya saya atau selama ini kita belum melihat satupun binatang yang tinggal di pulau ini?", tanya Tim melihat sekelilingnya. Tentu saja Vergh sudah menyadari hal ini dari awal , kebanggaan nya sebagai ahli arkeologi telah menajamkan rasa waspadanya akan sekitar lingkungannya. Dia melihat ada beberapa bebatuan yang sepertinya berasal dari bangunan-bangunan tua bergeletakkan di sekitar jalannya didalam hutan itu. Dinilai dari kondisi batuan-batuan itu sepertinya sudah berumur lebih dari ribuan tahun , Vergh sudah bekerja sebagai ahli arkeologi selama 20 tahun ... jadi dia dapat menganalisis umur benda-benda yang berbau sejarah secara instant. Dia juga merasakan bahwa pulau yang mereka datangi ini sudah berumur ribuan tahun dan ditinggalkan oleh penghuninya atau para penghuninya sudah tiada dan terkubur di suatu tempat di pulau ini. Sebuah tetesan air terjatuh dari atas langit menuju hidung Velia , dia menatap ke atas menyadari bahwa langit semakin gelap dan mendung. "Sepertinya akan turun hujan deras", kata Velia selagi dia jalan menatap ke atas langit. "Kalau begitu mari bergegas mencari tempat untuk berteduh", kata Vergh mengajak kedua partnernya untuk mencari tempat untuk berteduh. Mereka berlari mencari tempat untuk berteduh dan akhirnya menemukan sebuah Gua. Mereka pun berlari menuju Gua itu untuk berteduh dan berdiri diam menunggu hujan untuk kembai reda. "Sungguh aneh , beberapa saat yang lalu langit masih terang dan tiba-tiba turun hujan deras", kata Tim dengan rasa bingung. "Semoga saja hujan ini tidak berlangsung lama", kata Velia. Vergh melihat kesekitar Gua itu , dan dia melihat ada sebuah jalan menuju kedalam Gua itu. Vergh adalah orang yang skeptikal , dia tidak bisa hanya diam berdiri menunggu hujan untuk reda selagi dia dalam perjalanan menuju dunia sejarah. Dia pun memutuskan untuk pergi masuk kedalam Gua itu , mengeluarkan sebuah senter dari tasnya dan mulai berjalan masuk membuat para pengikutnya tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti pemimpinnya. Suasana di dalam Gua itu sangat gelap , bahkan senter yang dinyalakan oleh Vergh hampir tidak cukup untuk mengisi kegelapan di dalam gua itu. Velia merasa sedikit takut , dan Tim mengeluarkan ponselnya untuk melihat waktu jam. "Jam berapa sekarang?", tanya Velia kepada Tim. "16:05", jawab Tim. "Apa?!" Sungguh aneh , mereka sudah berjalan selama sejam meskipun terasa masih 20 menit. Lalu Tim melihat bahwa baterai ponselnya akan habis , dia memutuskan untuk mematikan ponselnya agar dapat menyimpan sisa energi baterainya dan dapat dipakai untuk nanti. Perjalanan di dalam Gua itu berjalan lurus , tidak ada pintu ataupun belokkan arah. Berjalan dan terus berjalan , Vergh melihat ada sedikit cahaya biru berasal dari arah depannya , dia pun berhenti berjalan dan mematikan senternya. Dalam sejenak waktu , keadaan di dalam Gua itu gelap gulita lalu diisi oleh cahaya biru yang berasal dari arah depannya Vergh. "Apa itu? apakah ada orang lain?", tanya Velia dengan sedikit rasa takut. "Entahlah , tapi apa yang saya lihat sepertinya itu bukan berasal dari seseorang melainkan dari suatu benda yang menghasilkan cahaya biru itu", jawab Vergh menatapi ke arah cahaya biru itu. Dengan sedikit keraguan , dia memutuskan untuk berjalan menuju cahaya itu , pada awalnya kedua partnernya itu tidak ingin berjalan menuju cahaya itu , akan tetapi mereka tidak mempunyai pilihan lain karena mereka sudah berjalan jauh sampai ujung akhir dari perjalanan Gua itu. Mereka memasuki sebuah ruangan yang besar cukup untuk membangun 5 rumah di dalam ruangan itu. Ruangan besar itu berbentuk bulat , tidak ada apa-apa disekitarnya selain dua cahaya biru yang berasal dari dua batu yang terlihat seperti batu nisan yang berada di tengah-tengah ujung tembok akhir dari ruangan itu. Kedua batu nisan itu tidak berdekatan melainkan saling menjauh sejauh 6 meter dan di antaranya di tengah-tengah mereka ada sebuah tembok besar dengan symbol aneh . Symbol itu bergambar seperti ular , akan tetapi berwarna biru penuh seperti warna kedua cahaya biru yang berasal dari kedua batu nisan itu. Tim dan Velia tercengang melihat suasana di ruangan itu , akan tetapi tatapan wajah Vergh masih terlihat serius selagi dia mengamati kedua batu nisan dan tembok itu. Dia mencoba untuk memegang salah satu batu nisan itu , akan tetapi insting memberi tahu dia untuk tidak memegangnya karena dia tahu jika dia memegang batu itu , entah bagaimana dia akan mengalami luka yang serius. Dengan itu dia memutuskan untuk tidak memegangnya dan beralih ke tembok dengan symbol yang aneh , sesaat dia melewati kedua batu nisan itu di tengah-tengahnya , dia merasakan seperti ada dorongan di perutnya ... lalu dia mengangkat tangannya dan menyentuh tembok itu , menutup kedua matanya dan memulai untuk merasakan apakah ada elemen-elemen yang tersembunyi di dalam tembok itu. Lalu dia merasakan ada sedikit percikan listrik menyengati tangan kananya selagi dia menyentuh tembok itu. Dan dia melihat ada suatu cahaya yang berkedap-kedip di dalam tasnya, dia membuka tasnya lalu menyadari bahwa senternya telah berperilaku aneh tak terkontrol. Dia berjalan mundur menghindari tembok itu dan kedua batu nisan itu sejauh tempat dimana kedua partnernya berada dan mengangkat tangan kanannya mengelusi dagunya dan berpikir. Dia mencoba untuk mempelajari keadaan di ruangan itu. Sementara kedua partnernya berdiri diam merasa seperti tidak berguna. Lalu akhirnya , Vergh mendapat sebuah ide dan mengeluarkan ke-empat baterai dari senternya lalu menaruh dua baterai di setiap batu nisan itu , lalu dia mengeluarkan ponselnya dan melihat apakah dia mendapatkan sebuah resepsi atau tidak. Vergh menyuruh Tim untuk mengeluarkan dan menyalakan ponselnya , lalu dia memintanya untuk memberikan ponselnya kepadanya dan menaruh ponselnya di tengah-tengah didekat tembok itu. Lalu Vergh mengetik sebuah pesan secara acak dan mengirim ke ponsel Tim dimana dia menaruhnya di dekat tembok itu. Karena sedikitnya resepsi yang dapat diterima , Vergh harus menunggu lebih lama agar ponselnya Tim dapat menerima pesannya tersebut. Lalu beberapa menit kemudian , sebuah ringtone dari ponsel Tim terdengar menandakan bahwa ponselnya telah menerima pesan dari ponsel Vergh. Sesaat itu terjadi , tiba-tiba sebuah percikan api terlihat di udara di atas kedua batu nisan itu , dan sebuah angin dingin terasa mengisi ruangan itu. Dan tiba-tiba , muncullah sebuah cahaya yang sangat terang berasal dari tembok itu meledak seperti bom flashbang membuat Vergh dan kedua partnernya terpaksa untuk mengangkat tangannya untuk menangkis cahaya yang terang itu. Vergh mengintip sedikit dan melihat sesuatu seperti asap hitam berbentuk bundar muncul di tembok itu , lalu setelah beberapa lama , cahaya tersebut hilang dan semuanya terlihat kembali normal ... cahaya biru dari kedua batu nisan itu pun menyala kembali. Kedua partnernya bingung tentang apa yang baru saja terjadi. Dan ada satu hal yang sangat aneh setelah cahaya itu hilang... ponsel Tim yang Vergh taruh di dekat tembok itu menghilang entah kemana dan juga keempat baterai senter yang dia taruh di kedua batu nisan itu. Vergh melihat waktu di jam tangannya. Mukanya terlihat pucat seperti orang yang baru saja terkena sebuah tembakan peluru di perutnya. "Ada apa boss?", tanya Tim dengan khawatir. "Sepertinya kita baru saja menemukan sesuatu yang luar biasa", balas Vergh dengan sedikit senyuman diwajahnya. Lalu Vergh menunjukkan kepada mereka waktu yang ditunjukkan di jam tangannya. Waktu tersebut menunjukkan 22:02 PM , akan tetapi mereka tidak menunjukkan ekspresi yang terkejut sedikit pun. Karena mereka tidak tahu apa yang Vergh coba sampaikan. "Apakah boss ingin menunjukkan kita sesuatu?", tanya Velia. "Jika kalian ingin tahu , cobalah pergi keluar", balas Vergh masih menghadap ke arah tembok itu. Ingin mengetahui apa yang dimaksud Vergh , mereka pun pergi keluar untuk mencari tahu apa yang dia coba tunjukkan. Mereka berjalan keluar dari gua itu dan menyadari bahwa tidak ada cahaya matahari yang masuk dari luar gua itu akan tetapi hanyalah gelap. Lalu 3 langkah terakhir dan akhirnya mereka keluar dari gua itu dan mereka terlihat terkejut. Wajah mereka menggambarkan bahwa mereka tidak percaya apa yang ada dihadapan mereka. Suasana di luar terlihat gelap seperti sudah malam hari dan langit-langit gelap diterangi oleh cahaya matahari yang dipantulkan oleh Bulan yang terlihat di langit. Tim menyuruh Velia untuk mengeluarkan ponselnya dan melihat waktu jam yang ditunjukkan di ponselnya. "Bagaimana?",tanya Tim dengan nada yang sedikit kaku. "Sepertinya tidak ada hal yang aneh , waktu masih menunjukkan jam 4 sore", jawab Velia. "Tidak mungkin , apakah ini hanya imajinasi kita? atau sebuah khayalan yang kita dapati dari ledakan cahaya yang barusan terjadi ? seperti sebuah ...hypnosis ?". Lalu datanglah Vergh, dia terlihat sedikit antusias. "Seperti yang kalian lihat , hari sudah malam dan gelap". Vergh terlihat berbeda dari sebelumnya , mungkin itulah sikap yang natural dari seorang ahli arkeologi ketika mereka telah menemukan sesuatu yang berbau sejarah dengan nilai yang tinggi. "Akan tetapi , jika waktu jam yang di tunjukkan di jam tangan boss itu benar , mengapa waktu jam yang ditunjukkan di ponsel terlihat tidak benar dengan hari sekarang?", tanya Tim dengan penuh skeptikal. "Ada dua jenis Jam, yaitu Jam Mekanik dan Jam Elektronik. Jam mekanik ... entah bagaimana lebih ter-"Connect" dengan status dunia sekarang, karena mereka lebih terhubung dengan dunia realitas seperti World Clock dan Jam-jam buatan tangan lainnya. Sedangkan Jam Elektronik adalah jam yang lebih terhubung dengan dunia virtualitas, mereka lebih mengandalkan baterai agar tetap bekerja dan hidup", jawab Vergh dengan nada yang sedikit antusias. Tim dan Velia hanyalah seorang partner biasa yang hanya mengikuti perintah bossnya atau pemimpinnya. Dan seorang pemimpin berhak mengasih sebuah ilmu pengetahuan kepada bawahannya. Karena itu adalah hal yang natural , seorang pemimpin perlu memberi bawahannya atau pengikutnya sesuatu yang dapat memberi untung sebagai ganti dari layanan-layanan yang telah dia dapat dari bawahannya atau pengikutnya. Lalu , Vergh sebagai pemimpin menjelaskan tentang apapun yang dia tahu. "Ada sebuah kemungkinan bahwa apa yang telah kita temukan adalah sesuatu yang berhubungan dengan hal yang spiritual", kata Vergh. "Spiritual?". Berdasarkan dari apa yang telah mereka alami , sesuatu yang mistis seperti itu membuat Tim dan Velia percaya tentang apa yang Vergh barusan katakan. Karena sesuatu yang tidak terduga seperti itu tidak mungkin sebuah sesuatu yang logikal. Vergh mungkin hanyalah seorang ahli arkeologi yang cinta benda-benda bersejarah, akan tetapi dia adalah seseorang yang skeptikal. Dia muak menjadi orang yang tidak tahu apa-apa , semua orang yang skeptikal memiliki perasaan itu. Dengan itu , dia memiliki sebuah pengetahuan yang lebih banyak daripada hanya seseorang yang antusias tentang karirnya sebagai ahli arkeologi. "Mereka bilang bahwa dunia spiritual atau dunia lain memiliki perbedaan waktu yang sangat jauh", kata Vergh melanjutkan penjelasannya. "Dunia spiritual lebih terhubung dengan dunia realitas kita. Jam Mekanik adalah jam yang berdasarkan dari waktu dunia kita dan dibuat dengan tangan telanjang, sedangkan Jam Elektronik adalah sebuah ciptaan manusia yang lebih terhubung dengan dunia Virtualitas, entah mengapa jam elektronik tidak terasa seperti jam yang "Natural" atau "Original". Dan mereka bilang bahwa perbedaan waktu di dunia kita dengan dunia spiritual sangat beda jauh, sehari di dunia spiritual yang berarti sebulan di dunia kita." "Jadi , maksud boss adalah-". "Ya, ketika ledakan cahaya itu terjadi saya melihat ada sebuah asap hitam yang bergerak seperti vortex di depan tembok itu. Akan tetapi , sepertinya itu sebuah portal yang muncul secara liar. Dan jika kau lihat-lihat lagi , dua batu nisan dan tembok besar dengan sebuah symbol di tengah-tengahnya , semua itu terlihat seperti sebuah persiapan ritual ... dan ketika portal itu terbuka , secara tidak sadar kita telah masuk kedalam dunia spiritual itu untuk sementara dan membuat kita telah melompati waktu. Itulah hipotesis saya". Tim dan Velia tampaknya mempercayai apa yang Vergh katakan. Lalu mereka pun meninggalkan gua itu dan kembali berjalan menuju helikopter yang sedang menunggu mereka. Suasana pulau itu masih tetap sama , tidak ada tanda-tanda kehidupan di lingkungannya. Mungkin karena pulau tersebut adalah pulau yang berhubungan dengan dunia spiritual sehingga membuat waktu dan ruang di sekitar situ teracak-acak. Mungkin ini yang membuat Vergh merasakan sensasi dingin ketika dia memasuki pulau itu , dan dia bisa mengetahui bahwa pulau yang sedang mereka injaki sekarang terhubung dengan dunia spiritual. Seperti ada sebuah cermin yang menunjukkan dua sisi pulau itu dan sebuah jembatan yang menghubungkan waktu dan ruang di dunia realitas dengan dunia spiritual. Binatang memiliki insting yang lebih cakap dari manusia , makanya itu para binatang-binatang merasakan sesuatu yang berbahaya dari pulau itu sehingga mengabaikan dan menjauhi pulau itu. Dan pasir-pasir aneh yang ada di pulau itu masih belum ada penjelasan mengapa pasir tersebut memiliki tekstur dan warna yang berbeda dari pasir-pasir biasa? Atau mungkin itu bukanlah sebuah pasir melainkan sesuatu dari dunia spiritual itu? Dan patung yang berkualitas bagus itu mungkin juga berasal dari dunia spiritual. Vergh lalu memiliki sebuah ide , dia berencana untuk memanggil semua para peneliti untuk menganalisa dan mengidentifikasikan pulau itu dan penemuannya untuk menemukan dan mencari sebuah jawaban atau jalan menuju dunia spiritual. Ketika mereka sampai menuju helikopternya , pilot mereka sepertinya sedang tertidur seakan-akan kelelahan karena telah menunggu mereka lama. Vergh lalu membangunkan pilot itu. "Sudah berapa lama kau menunggu?", tanya Vergh walaupun dia sudah tahu berapa jam telah berlalu. "Hmm ... mungkin sekitar 7 jam? Saya berharap bahwa kalian telah menemukan sesuatu yang dapat memberi hasil sehingga membuat saya menunggu lama seperti ini", kata pilot itu dengan sedikit eluhan. "Tenang saja , kita telah menemukan sesuatu yang luar biasa", jawab Vergh dengan senyuman di wajahnya. Helikopter di naikkan dan mereka pun pergi ke markasnya. Di tengah perjalanan Tim menanyakan sesuatu kepada Vergh. Dia menanyakan tentang apa yang akan Vergh lakukan selanjutnya. Vergh mempunyai sebuah ide dan berkata bahwa dia akan memulai sebuah projek baru. Apa yang dia temukan didalam gua itu adalah sesuatu yang fenomenal. Dia membayangkan bahwa posisi-posisi batu nisan dan tembok raksasa dengan symbol ular di tengahnya seperti sebuah ritual. Sebuah sisi lain dari Vergh pun muncul-- tidak , bukan sisi lain melainkan sisi baru darinya. Dia seperti orang yang baru. Dia memiliki perasaan bahwa dunia akan kaget dengan penemuannya. Dia merasakan ada sesuatu yang besar akan datang ke dunia mereka. [][][][][][][][][][] NSL (National Scientic Laboratory) , New York , America December 30th | 2027 14:20 PM Vergh mengadakan sebuah konferensi tentang projek barunya , dia memanggil semua direktur , inspektur ... dan ilmuwan-ilmuwan lainnya untuk mendiskusikan tentang projeknya yang akan dia mulai berdasarkan dari penemuannya di pulau itu. Dia menampilkan semua rekaman dan penemuannya di pulau itu. Dan membuat mereka setuju untuk mengkonfirmasikan projek barunya dan memberinya sebuah pinjaman keuangan untuk semua fasilitas-fasilitas yang dia perlukan untuk menjalani projeknya. Setelah semua kuangan , petisi , dan lain-lainnya sudah di approve. Akhirnya , projek barunya pun sukses dilakukan, dan dia mengirim semua fasilitas-fasilitas dan anggota-anggota projeknya menuju pulau itu dan melakukan sebuah setting kedalam gua itu. [][][]][][][][][][][] Unnamed Island , 200 Miles West April 24th | 2028 19:32 PM
Alat-alat berteknologi tinggi , apapun untuk dapat menghubungkan dunia
manusia dengan dunia spiritual. Dia memberi nama projeknya "Oculus Rift Project".
Sebuah projek untuk menghubungkan dunia manusia dengan dunia lain untuk
menjawabkan sebuah pertanyaan apakah manusia hanya hidup sendiri?
Apakah ada kehidupan lain? Semua itu akan terbukan dan terjawab melalu
proses projeknya. Berbulan-bulan mereka terus bekerja untuk mewujudkan
semua itu. Sampai-sampai pada akhirnya ... sebuah kesalahan pun terjadi. Ketika ledakan itu terjadi , bermunculah sebuah makhluk aneh dengan jumlah yang banyak , mereka menyebar kemana-mana. Vergh sadar bahwa dia telah memanggil sebuah neraka menuju dunia mereka. -Phase 00- -END © 2014 AviAuthor's Note
|
Stats
199 Views
Added on December 6, 2014 Last Updated on December 6, 2014 Tags: Tragedy, Mystery, Supernatural AuthorAviKissimmee, FLAboutHobbies : Writing , Reading Manga / Novels , Listening to music , playing games , watching anime , sleeping , conserving energy. Like : Lemon Water / Lemon Tea , Meat , Klassik songs / Instrumental.. more..Writing
|