Eight – Real LifeA Chapter by Aga ALanaAlarm handphone-ku berbunyi. Jam lima pagi, gumamku. Aku mendengar suara azan subuh. Langsung kuberanjak
keluar kamar, pergi berwudhu ke kamar mandi. “Tumben, bangun cepat,” heran ibuku. “Emangnya salah, ya,” jawabku masih ngantuk. “Tidak. Bagus kalau begitu,” jawab ibu dengan senyuman. Setelah kumenunaikan tugasku, aku duduk di atas ranjang,
membenahi perangkat shalatku. Ada rasa aneh dalam hatiku. Seperti ada memori
yang hilang. Aku mencoba untuk mengingatnya. Namun, nihil. Aku bersegera merapikan tempat tidur, mandi dan sarapan
pagi sebelum berangkat kembali ke sekolah. “Asri, apa kamu mau sekolah sendirian di hari Minggu?”
heran ibuku. “Hah? Oh, iya! Sekarang hari Minggu! Lanjutin tidur, ah~” “Bantu ibu di dapur!” marah ibuku. “Maaf. Bercanda, kok, ibuku tercinta.” Aku kembali ke kamar, menukar baju dan membantu ibuku di
dapur. Walau kebanyakan aku membantu dalam hal mencicipi. “Suatu saat nanti, Asri ingin melanjutkan kuliah dan
kerja di luar negeri, bu.” Entah wangsit dari mana aku berpikir ingin kuliah ke
luar negeri. “Keinginanmu sangat tinggi. Tapi, berusahalah, nak.” Tak
kusangka ibu menyetujuinya dan memberiku semangat. “Iya, bu. Akan selalu kuingat!” jawabku bersemangat. ‘Akan
selalu ku ingat?’ Rasanya kata itu pernah kudengar, rasanya seperti déjà vu.
Mungkin perasaanku saja. Aku kembali membantu ibuku. Memandangi langit yang begitu
cerah. Melihat awan yang putih, tiba-tiba saja bayangan seorang pria terlintas
dari benakku. Tinggi, putih…seputih salju. Salju? Bahasa jepangnya kalau tidak
salah… Yuki? Finish… © 2015 Aga ALana |
Stats
130 Views
Added on March 12, 2015 Last Updated on March 12, 2015 AuthorAga ALanaPadang, Padang, IndonesiaAboutHi, everyone who loves reading and writing! anything~ ^^ I'm Aga ALana, i'm not pro in writing and not newbie at all, i'm still learning how to be good writer and give good stories to everyone~! I w.. more..Writing
|